Kamis, 14 Juni 2012

inovasi pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah cepat dan tidak bisa di pungkiri. Terlebihnya lagi dapat mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia.
            Sistem pendidikan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dunia pendidikan kita belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan di era global.
            Di tambah dengan adanya masalah-masalah yang terjadi di dunia pendidikan kita. Banyak sekali permasalahan yang timbul, oleh sebab itu dapat mengakibatkan pendidikan di Indonesia jalan di tempat atau mengalami kemunduran (degradasi).
            Berdasarkan dengan itu, kami melakukan peninjauan melalui buku-buku untuk memahami tentang adanya inovasi atau pembaharuan di dunia pendidikan, yang tentunya dapat menciptakan sebuah inovasi yang efektif untuk dunia pendidikan di bangsa kita ini. Agar dunia pendidikan kia mampu bersaing di era global dan tidak tertinggal dengan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B.    Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui:
1.    Untuk menambah wawasan tentang pemahaman materi pendidikan
2.    Untuk mengembangkan cara berfikir ilmiah
3.    Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah pengantar pedidikan
4.    Untuk menyelesaikan masalah yang hadir dalam dunia pendidikan
5.    Untuk menyelaraskan kualitas pendidikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
6.    Untuk memberi motivasi ke pada mahasiswa pendidikan agar memunyai inovasi bagi pendidikan
















BAB II
PEMBAHASAN


            Dalam bab ini akan dibahas tentang inovasi pendidikan beserta lima sub judul dari referensi buku Fuad Hasan.
A.           Pengertian dan Hakikat Inovasi Pendidikan

            Inovasi berasal dari bahasa latin, innovation yang berarti pembaharuan dan perubahan. jadi inovasi adalah suatu perubahan yang baru menuju ke arah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Adapun pengertian inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru dan bersifat kualitatif bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Dalam konteks ini, inovasi disamakan dengan pembaharuan, meskipun kedua kata tersebut memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yang mana inovasi hanya terkonteks ke perubahan-perubahan yang komplek atau tertentu, sehingga dapat dikatakan terbatas, sedangkan pembaharuan biasanya terjadi perubahan yang lebih luas, menyangkut berbagai aspek bahkan dapat terjadi perubahan secara total atau keseluruhan.
Adanya tindakan mengatur kembali suatu kelompook pelajaran, ruang kelas, waktu, cara-cara menyampaikan pelajaran, sehingga tenaga, alat, ruang dan waktu yang sama, peserta didik dapat menjangkau jumlah sasaran yang lebih tinggi dan lebih banyak. Itulah salah satu contoh dari tindakan inovatif.
Permasalahan pendidikan kita di zaman dewasa ini, banyak permasalahan yang muncul, seperti keterbatasan dana dan kemempuan yang dimiliki oleh semua unsur yang bersangkutan. Maka inovasi atau pembaharuan sangat perlu dan  penting. Tetapi tidak semua inovasi atau pembaharuan itu baik, maka harus selektif, teliti dan cermat dalam melaksanakan suatu inovasi atau pembaharuan, maksudnya belum tentu sesuatu itu inovatif.
Selanjutnya yang baru itu belum tentu baru, mungkin sudah lama dikenal pada konteks sosial yang lain atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan perubahan, maka akan terbuat sebuah inovasi atau pembaharuan dalam konteks tersebut. Karena sebagai tujuan utama dari inovasi atau pembaharuan adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber uang, sarana dan prasarana, tenaga, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem sangat perlu ditingkatkan agar mendukung semua tujuan yang telah direncanakan dan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Tujuan yang direncanakan harus terperinci sedetil mungkin dan sejelas-jelasnya tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai. Karena hal tersebut akan menjadi tolak ukur inovasi atau pembaharuan itu.

B.           Masalah yang Menuntut Inovasi Pendidikan

            Pada dasarnya banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
1.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Di zaman era global ini tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan  atau kemajuan  ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuh sangat pesat dan mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan pendidikan bangsa Indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki belum mampu ikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut,sehingga dunia pendidikan kita ini belum dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampi, kreatif, dan aktif,yang sesuai dengan tuntutan masyarakat luas.
Bagai manapun tentang kemajuan tersebut, jika sistem pendidikan belum memunyai landasan-landasan dan dasr-dasar pendidikan yang kuat, perkembangan pendidikan di zaman modern ini akan terasa lambat dan tidak dapat menyelaraskan dengan kemajuan tersebut.
2.     Pertumbuhan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang memdai, di tambah lagi tuntutan masyarkat yang ingin mendapatkan pendidikan secara komulatif.
Dari hal tersebut menyebabkan hal-hal tersebut menjadi tak seimbang. Hal inilah yang membuat sulit  menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja .
3.     Meningkatnya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
Terciptanya suatu inovasi berkaitan erat dengan berbagai macam persoalan dan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan,yang salah satunnya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut masyarakat sangat ingin sekali mendapatkan pendidikan yang lebih baik, padahal peluang mereka sangat terbatas, maka terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan itu, di zaman sekarang ini bermunculan sekolah-sekolah unggulan, pavorit atau bertaraf internasional.
4.     Menurunnya kualitas pendidikan
Mutu atau kualitas pendidikan sekarang ini dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya sebuah perubahan yang signifikan, jika tidak ada perubahan maka akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
5.     Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
Hal seperti ini disebabkan masih minimnya ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh sekelompok orang (masyarakat) untuk membangun dirinya menuju kepada kemajuan-kemajuan, atau sekompok orang (masyarakat) tersebut beranggapan bahwa hal-hal seperti ini tidang penting, padahal hal-hal inilah yang akan membangun pendidikan menuju kepada kemajuan dan dapat selaras dengan perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6.     Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun
Di era global ini masyarakat menuntut adanya lembaga yang benar-benar mampu diharapkan, terutama dalam hal keahlian, sebab pembekalan keahlian tersebut begitu penting apalagi pembekalan keahlian tersebut selaras atau yang diperlukan dalam pembangunan, hal seperti itu yang sangat penting di zaman global ini.
7.     Perhatian pemerintah yang sangat minim
Kenyataan yang seperti ini yang sangat miris, padahal pendidikan itu adalah awal dari semuanya. Jika perhatian terhadap pendidikan itu minim atau rendah, maka itu hal yang sangat disayangkan dan akan berakibat fatal, yang lebih parah lagi adalah semakin tertinggal pendidikan ini.

C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan

Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang berdasarkan usaha – usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan, yang tujuannya adalah untuk mengarahkan, Sesuai dengan kebutuhan  yang dihadapi dan tuntutan zaman.  Kemudian selain itu Inovasi pendidikan juga merupakan usaha aktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa yang akan datang sesuai dengan cita -  cita yang diinginkan.
Berikut ini faktor yang mempengaruhi inovasi  pendidikan:
1.     Visi terhadap pendidikan
Pendidikan merupakan suatu hal yang asasi bagi manusia.Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa :
a.    Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk.
b.    Kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan cita – citanya.
c.    Kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain.
d.    Adanya ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam situasi pergaulan dengan orang lain, kedua orang tua, dan khususnya dalam lingkungan sekitarnya.Dengan upaya pendidikan, maka potensi dasar universal anak akan tumbuh dan membentuk pribadi yang baik, sesuai dengan ppembawaan, lingkungan budaya dan zamannya.
Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga – lembaga penyelanggara pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Tujuan pendidikan diabdikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan msyarakat dan kepentingan negara.
Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan selalu mengalami perubahan. Tujuan pembangunan bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan berjalannya waktu serta keadaan dan kondisinya.
Dengan demikian pandangan dan harapan orang tua terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang terhadap pendidikanmasa lampau dan waktu yang akan datang.
2.    Faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk sangatlah berpengaruh besar bagi penyelenggaraan pendidikan.
Banyak sekali akibat dari perkembangan penduduk yang berkaitan dengan proses penyelenggaran belajar. Misalnya saja dalam penyedianan gedung sekolah, fasilitas-fasilitas sekolah  serta tenaga pendidik. Dengan pertambahan penduduk bertambah pula tenaga usia kerja. Pendidikan dal;am konteks ini lebih dituntut kemampuannya mengembangkan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan tenaga kerja. Tanggung jawab ini sebenarnya bukan saja pada pendidikan, namun pendidikan dapat melepaskan tugasnya untuk mempersiapkan anak muda menjelang kehidupannya dalam masyarakat secara mandiri dan baertanggungjawab oleh karena itu sekarang banyak dikembangan sekolah-sekolah kejuruan dan sekolah-sekolah model yang didalamnya diberikan keterampilan-keterampilan yang mengarah kepada pengembangan profesionalisme. Pertumbuhan penduduk yang cepat mengharuskan kita semua untuk bekerja lebih keras agar kebutuhan pendidikan anak usia sekolah dan pendidikan keterampilan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini tentu saja agar kita tidak ketinggalan zaman yang kenyataannya yang selalu dinamis dan berubah. Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan sebagaimana dikemukakan diatas. Banyak masalah-masalah pendidikan yang kaitannya dengan meleldaknya jumlah anak usian sekolah adapun masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah:
a.    Kekurangan kesempatan belajar
Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas yang pertama dan utama yang perlu segera diselesaikan, dengan cara menciptakan sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak-anak usia sekolah.
b.    Masalah kualitas pendidikan
Merosotnya mutu pendidikan dipengaruhi oleh kurangnya dana, kurangnya jumlah guru serta kurangnya fasilitas pendidikan. Oleh seba itu, pemerintah dalam mengatasi masalah ini telah berusaha meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, penambahan fasilitas, penambahan dana pendidikan serta mencari sistem mengajar yang tepat dan sistem evaluasi yang baik sehingga dapat meningkat mutu pendidikan secara bertahap.
c.    Masalah relevansi
Masalah ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntunan masyarakat terutama dalam hubungannya dalam kesiapan kerja. Hal tersebut terlebih-lebih dengan konsep “link and match”, yang bertujuan salah satunya adalah mengatasi masalah relevansi tersebut
d.    Masalah efisiensi dan efektivitas
Pendidikan diusahakan memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit ini berarti harus dicari sistem pendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.

3.    Perkembangan ilmu pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman banyak ditandai dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan sangatlah cepat. Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan  terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukan penemuan dan teori baru didalam kurikulum sekolah. Dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat ini, tidak harus diikuti dengan penambahan kurikulum selkolah diluar kemampuan, bagaimanapun kondisi anak didik perlu diperhatikan.



D. Tujuan Inovasi Pendidikan Cara-cara Pencapaiannya

Timbulnya dinamika pendidikan ditandai dengan dinamisnya kehidupan manusia yang selalu mengalami perubahan serta meningkatnya berbagai macam kebutuhan hidup sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karna itu yang menjadi faktor terhadap kemampuan manusia dalam menanggapi masalah kehidupan sehari-hari adalah peranan pendidikan dan tingkat perkembanagan manusia.
Kemajuan suatu bangsa dapat ditinjau dari tingkat pendidikan rakyatnya. Semakin maju tingkat pendidikan masyarakat atau rakyatnya maka semakin maju pula kehidupan bangsanya. Dan sebaliknya, semakin rendah pendidikan rakyat bangsa itu maka tidak ada kemungkinan bangsa itu mengalami kemajuan.
Masalah-masalah pendidikan berkaitan erat dengan masalah-masalh sosial dalam masyarakat. Dengan keterkaitan tersebut, pendidikan dapat dikelompokan dalam berbagai jenis, yaitu:
  1. Masalah pemerataan.
  2. Masalah mutu.
  3. Masalah efektivitas dan relevansi.
  4. Masalah efisiensi.
            Inovasi atau pembaharuan pendidikan dipakai sebagai langkah atau cara baru dalam dunia kependidikan yang digunakan sebagai cara untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia yang memberikan harapan kemajuan lebih pesat.
Maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan, adalah sebagfai berikut:
1.            Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.
Misalnya: kemajuan bidang tekhnologi dan komunikasi saat ini, dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan dibidang lain dalam dunia pendidikan.
Tugas utama pembaharuan pendidikan yaitu:
  1. Memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan.
  2. Sebagai titik pangkal pembaharuan pendidikan.
  3. Adapun masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi tersebut, adalah:
  4. Kurang meratanya pelayanan pendidikan.
  5. Kurang serasinya antara kegiatan belajar dengan tujuan.
  6. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan.
  7. Belum efektif dan efisiennya system penyajian.
  8. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi.
  9. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional.
  10. Belum kokohnya kesadaran,identitas dan kebanggaan nasional.
  11. Belum timbunya masyarakat yang gemar belajar.
  12. Belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh.
  13. Belum meluasnya kesempatan kerja.
Akhir-akhir ini dalam bidang pendidikan terdapat istilah’’ Student Centered Approach,’’
yaitu usaha-usaha pembaharuan pendidikan yang ditujukan untuk kepentingan siswa atau usaha untuk  belajar demi perkembangan.
2.  Sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:
  1. Periode manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya.
  2. Periode manusia trelah menemukan alat dan tekhnik baru.
  3. Periode manusia telah mampu mencapai kerja sama.
            Alloplastic yaitu kemampuan manusia dalam mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya. Sedangkan, kemampuan manusia yang bukan saja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah dirinya disebut dengan Autoplastic.
Dengan kreativitas dan usaha yang tak henti-hentinya, maka manusia akan menemukan sesuatu hal dengan cara baru yang nantinya mereka akan menjalani kehidupan yang lebih baik dar sebelumnya.
Dalam pencapaian tujuan ada beberapa cara untuk pemecahan masalah pendidikan, yaitu:
1. Cara pemerataan dan peningkatan kualitas, melalui:
  1. Meningkatkan kemampuan tenaga pengajar lewat penataran-penataran.
  2. Memperkaya pengalaman dan memperlancar proses belajar anak didik.
  3. Memantapkan nilai, sikap, keterampilan dan kesadaran lingkungan pada anak didik.
2. Cara memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas), yaitu melalui:
  1. Memberikan latihan keterampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah.
  2. Penyebaran pesan-pesan yang mempengaruhi kegiatan belajar dan berpartisipasi untuk ikut membangun.
  3. Penyebaran informasi untuk  menumbuhkan kesadaran lingkungan.
  4. Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Dengan cara meningkatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan,yaitu dengan:
  1. Menanamkan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang fungsional untuk kehidupan di masyarakat.
  2. Membentuk kemampuan umtuk memahami dan memecahkan persoalan dalam masyarakat.
  3. Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup dimasyarakat.
4. Dengan cara meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem penyajian, meliputi:
  1. Memberi kebebasan belajar sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhan ke arah perkembangan  yang optimal.
  2. Memberikan pengalaman yang bulat agar anak didik dapat berdiri sendiri dan menerima tanggung jawab.
  3. Mengintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan.
  4. d. Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat saat, menarik dan         mengesankan.
5. Dengan cara melancarkan sistem informasi kebijakan, yaitu dengan:
  1. Mengusahakan tersedianya saluran komunikasi.
  2. Mengusahakan adanya komunikasi terbuka.
  3. Mengusahakan adanya komunikasi langsung dan merata.
 
E.   Berbagai Upaya Inovasi Pendidikan

a. Proyek Perintintis Sekolah Pembangunan
Pada mulanya proyek itu dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem persekolahan yang komprehensif dengan nama sekolah pembangunan. Selain itu,secara umum kerangka sistem pendidikan ini digariskan dalam surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0172 tahun 1974.
Dalam surat  itu terdapat beberapa pokok pikiran mengenai hakikat sekolah pembangunan,yang menyangkut relevansi sekolah dengan kebutuhan masyarakat , yaitu :
a.Adanya integrasi antara sekolah dan masysrakat serta pembangunan .
b.Sekolah menghasilkan tenaga terdidik sehingga dapat merupakan tenaga kerja yang produktif.
c.Sekolah menghasilkan manusia tedidik dengan pengertian kesadaran ekologi , baik lingkungan sosial , fisik maupun biologis.
d.Sekolah memberikan sumbangan bagi ketahanan nasional dan ikut serta dalam pembangunan masysrakat.
            Master Design Pembaruan Pendidikan Melalui PPSP yang kemudian diperkuat dengan keputusan Mentri pendidikan dan kebudayaan No.041 Tahun 1974 tentang landasan ,tujuan,stategi,proses,dan tata kerja pembaruan pendidikan.
            PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan menengah (Surat Keputusan Mentri No.0141 Tahun  1974) yang :
a.efektif dan  relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai.
b.merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup dan
c.efisien dan realistis , sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh keluarga , masyarakat dan pemerintah .
            Semua itu dilihat dari tujuan pengajaran modul yaitu :
a.Tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
b.Menjadikan siswa aktif dalam belajar
c.Siswa dapat bekerja sendiri , baik dibantu oleh guru maupun tidak
d.Siswa dapat mengikuti pelajaran (program Pendidikan) sesuai dengan kemampuan masing-masing
e.Siswa dapat mengetahui hasil pelajaran secara berkelanjutan .
            Modul iyalah suatu satuan program belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru . Modul sbagai suatu sistem penyampaian merupakan suatu unit kecil program penyampaian yang dapat dipelajari oleh murid . Murid harus menguasai suatu unit bahan pelajaran sebelum mereka beralih ke unit berikutnya.
1.Prinsip Pengajaran Modul
            Ada empat prinsip yang perlu mendapat perhatian , yaitu keaktifan siswa , perbedaan individual siswa , siswa harus memecahkan masalah .
2.Komponen Modul
            Modul terdiri dari komponen-komponen , petunjuk guru , lembaran kegiatan siswa , kunci lembaran kerja, lembaran tes , dan kunci jawaban tes.Sejak tahun 1979 komponen modul berubah menjadi petunjuk guru dibelakangnya dilampirkan kunci jawaban tes, petunjuk siswa , lembaran kegiatan siswa , jawaban tugas, dan lembaran tes .
3.Peran Guru dan Siswa
            Guru sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar di kelas yaitu :
a.    Memberikan penjelasan kepada para siswa modul itu sebelum mereka mulai mengerjakannya.
b.    Mengawasi kegiatan belajar siswa selama pelajaran berlangsung
c.    Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa sesuai dengan perbedaan masing-masing siswa.
d.    Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa dan
e.    Menentukan program yang akan diikuti siswa selanjutnya
b.Kurikulum 1975
1.Ciri-ciri Khusus
      Kurukulum 1975 mempunyai ciri khusus sbagai berikut :
a)    Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan
b)    Menganut pendekatan yang integratif dalam arti setiap pelajaran dan bidang pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan yang lebih akhir
c)    Kurikulum ini menekankan pada efisiensi dan efektifitas pengunaan dana , daya dan waktu yang tersedia.
d)    Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
2.Prinsip-prinsip yang Melandasi
a)    Fleksibilitas Program
b)    Efisiensi dan Efektifitas  
Prinsip efisiensi adalah efisiensi dalam penggunaan waktu,pendayagunaan dana,dan tenaga secara optimal. 
Atas dasar prinsip efisiensi dan efektivitas,maka:
1)    Kegiatan belajar yang sifatnya wajib/dan akademis ditekankan pada hari senin sampai dengan jumat.
2)    Kegiatan belajar yang sifatnya pilihan wajib,ekspresif dan rekreatif diadakan pada hari sabtu.
3)    Setiap mata pelajaran hendaknya berikan selama dua hingga tiga jam pada setiap pertemuan.
4)    Jumlah jam pelajaran efektif di sekolah,setiap minggunya lebih sedikit dari jumlah pelajaran pada kurikulum 1968.

c) Berorientsi pada Tujuan
        Kurikulum 1975 mempunyai 4 macam tujuan menurut hierarkinya, yaitu :
1)    Tujuan umum ialah tujuan pendidikan nasional.
2)    Tujuan institusional ialah tujan untuk setiap lembaga tingkatan pendidikan, seperti tujuan SD, SLTP dan SLTA.
3)    Tujuan kurikuler ialah tujuan untuk setiap bidang studi seperti tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia, PMP,PSPB, IPA.
4)    Tujuan instruksional ialah tujuan setiap pokok bahasan (satuan bahasan), sebagai contoh pada bidang studi ketrampilan, murid dapat menjelaskan cara mengolah tanah.
d)Kontinuitas
                GBHN menyatakan, pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Sekolah dasar dan sekolah menengah (pertama dan atas) adalah sekolah-sekolah umum, yang masing-masing fungsinya dinyatakan dalam tujuan institusional.
                  Kurikulum pendidikan dasar disusun agar lulusannya, disamping siap untuk berkembang menjadi anggota masyarakat juga siap untuk mengikuti pendidikan menengah tingkat pertama.
                 Garis-garis besar program pengajaran (GBPP) yang disusun untuk setiap bidang studi diajarkan secara integral dengan maksud agar jelas perbedaan antara pokok bahasan yang kelihatanya sama, yang diberikan di SD dan SLTP.
                 Para pelaksana terutama guru diharapkan untuk memahami hubungan fungsional hierarki antara pelajaran yang di berikan di SD dan di SLTP, antara caturwulan dan caturwulan berikutnya, dan bahkan antara satuan pelajaran untuk satu bulan dengan bulan berikutnya.
e)    Pendidikan seumur hidup
        Pendidikan yang diterima anak disekolah memberikan dasar atau bekal untuk belajar seumur  hidup, sehingga memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta mengembangkan potensi-potensi sesuai dengan kebutuhan kehidupannya.
3. Tujuan
        Tujuan utama kurikulum 1975 untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Mutu suatu pendidikan dapat di anggap tinggi apabila kemampuan pengetahuan dan sikap yaqng dimiliki para lulusan berguna bagi perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi (bagi yang melanjutkan) maupun yang menjadi tenaga kerja di masyarakat.
4. Metode Penyampaian
        Dalam metode penyampaian digunakan penyampaian berdasarkan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yang dikembangkan melalui Model Satuan Pelajaran (MSP) berlandaskan kepada pandangan bahwa proses belajar mengajar itu sebagai suatu sistem, senantiasa harus diarahkan kepada pencapaian tujuan.
c. Proyek Pamong
         Di kalangan organisasi menteri pendidikan negara-negara Asia Tenggara (South East Asian Ministers Education Organization atau seameo) proyek ini di kenal dengan istilah  Impact (Instruktion of Managemen by Parent Community and Teachers) 
Pamong singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua, dan guru. Proyek ini diujicobakan ditingkat sekolah daar pada kecamatan Kebakramat (kelurahan alas timo, Banjarharjo, malanggaten dan kebak ) di Kabupaten Karanganyar solo.
Tujuan proyek pamong yaitu :
1)    Membantu anak – anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah,
2)    Membantu anak – anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam belajar.
3)    Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadap murid dapat menjadi 1:200.
4)    Dengan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.
Proyek itu eksperimentasi pada tahun 1976. Sistem penyampaian yang digunakan dengan pemakaian modul. Jadi dengan sistem pamong ini anak – anak atau siswa dapat belajar sendiri dengan bimbingan tutor, atau anggota masyarakat, serta bimbingan orang tua.


D. SMP Terbuka
1) Latar  belakang pendirian SMPT, yaitu:
a. Kekurangan fasiitas pendidikan dan tempat belajar.
b. Tenaga pendidikan yang tidak cukup.
c. Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.
d. menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima SMP Negeri.
2) Ciri – ciri
Ciri – ciri SMPT sebagai berikut :
  1. Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur dan tanpa syarat – syarat akademis yang ketat.
  2. Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijasah formal, untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan jangka pendek yang bersifat praktis.
  3. Terbuka dalam proses belajar mengajar tidak selalu diselenggarakan diruang kelas secara tatap mnka.
  4. Terbuka dalam keluar-masuk sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia oleh siswa.
  5. Terbuka dalam mengelola sekolah.
Tugas SMPT untuk memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan bagi lulusan SD sederajat.
3) Tujuan
Tugas SMPT sama dengan tujuan pendidikan umum SMP yaitu agar lulusan:
  1. Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia yang utuh sehat dan kuat, lahir dan batin;
  2. Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakan lanjutan dari pendidikan disekolah dasar,
  3. Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajarannya kesekolah lanjutan atas dan untuk terjun  di masyarakat
  4.  Meningkatkan disiplin siswa
  5. Menilai kemajuan siswa dan memantapkan hasil pelajaran dengan media.
Kewajiban siswa adalah mengikuti belajar perorangan, kelompok, tatap muka,dan belajar melalui pengalaman langsung,serta mengikuti Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA).
Pelajaran tatap muka diadakan enam jam seminggu di gedung SMP induk dengan guru pembina bidang studi.Pelajaran melalui pengalaman langsung juga akan diikuti siswa,seperti praktek pertanian,keterampiln, kerajinan dengan memanfaatkan sumber belajar setempat.Evaluasi kemajuan belajar diadakan secara teratur dan harus diikutin oleh setiap siswa.Siswa diwajibkan mengikuti EBTA yang diadakan sesuai dengan perturan yang berlaku.
Tugas guru pembina, antara lain:
  1. Merencanakan kegiatan belajar, baik yang bersifat tatap muka, maupun kegiatan belajar dalam pusat kegiatan belajar kelompok.
  2. Memberikan petunjuk, bimbingan dan super visi kepada guru pembimbinng.
  3. Memberikan bimbingan pada murid
  4. Mengatur penyampaian bahan-bahan pelajaran
  5. Mengatur penggunaan fsilitas pelajaran yang diperlukan untuk pelajaran secara tatap muka; dan
  6. Melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
Tugas guru pembimbing, antara lain:
a)    Membantu memecahkan dan menampung, menyalurkan persoalan yang dihadapi murid secara perorangan maupun kelompok, baik bersifat adukatif maupun administratif
b)    Membagikan bahan-bahan pelajarn pada siswa
c)    Membimbing murid agar belajar dengan teratur menurut jadwal yang ditetapkan
d)    Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan belajar siswa kepada guru pembina
e)    Mengatur dan mengawasi pelaksanaan belajar murid, baik secara kelompok dan ataupun perorangan
f)     Menjadi penghubung antara SMP terbuka dan masyarakat
g)    Mengatur penggunaan fasilitas desa untuk kepentingan kegiatan belajar; dan
h)   Merencanakan kegiatan bersama dengan guru pembina.
terutama diharapkan pada pemerintah daerah membantu penyediaan dana, sarana dan fasilitas serta memberikan kesempatan untuk menggunakan sumber-sumber belajar yang ada di daerah, dan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk memasukkan anaknya ke SMPT.
          Sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan SMPT diperoleh dari biaya rutin pembangunan,sumbangan pembinaan pendidikan masyarakat dan pemerintah daerah.
e.Uneversitas Terbuka
1.latar belakang
        Dalam rangka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi maka pemerintah(departemen pendidikan dan Kebudayaan)mendirikan Universitas terbuka.
2. Fakultas ,jenjang dan program studi
      Utmemiliki 4 fakultas,yaitu:
a)    Fakutas keguruan dan ilmu pendidikan
b)    Fakultas ekonomi
c)    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
d)    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
f.pembaruan Sistem Pendidikan Kependidikan
1.Rasional Pembaharuan
Dalam repelita 3 di kependidikan (pendidikan dan keguruan)dikembangkan sistem pendidikan tenaga kependidikan  (SPTK),yang berdasarkan kepada Kebijaksanaan Dasar Pengembangan Pendidikan Tingkat (KDPPT), yang dikukuhkan dengan keputusan Mentri P dan K No. 0140/U/1975 dan Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Tahun 1976.
2. Tujuan dan Sasaran Pembaharuan
Dengan demikian, sasaran pendidikan tenaga kependidikan sebagai berikut:
  1. Pengadaan tenaga kerja Kependidikan dalam jumlah dan Kualifikasi yang tepat.
  2. Pengembangan dan pembaharuan ilmu pengetahuan
  3. Perencanaan dan pembangunan terpadu
3. Pembaharuan Institutional
Pada masa lampau di LPTK ( sebelum tahun 1979) hanya terdapat program gelar yaitu, sarjana muda untuk guru SLTP dan sarjana untuk guru SLTA.
Pokok pokok pikiran serta langkah langkah pendekatan dan pembaharuan memunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Beriorentasi pada keperluan nyata akan tenaga kependidikan
b.    Fokus kependidikan berdasarkan prisip penyatuan teori dan praktek program dirrancang berdasarkan pendekatan kopetensi.
c.    Diversivikasi program di susun dengan menyesuaikan kepada kebutuhan guru dan tenaga kependidikan
4.    Stratifikasi pendidikan
Jalur pertama adalah yang disajikan oleh LPTK selama ini, sedangkan jalur kedua disiapkan kepad mereka yang telah memperoleh bagian terbesar dari program studi perguruan tinggi.



BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut, maka kami dapat menyimpulkan bahwa sistem pendidikan yang kita miliki membutuhkan inovasi-inovasi untuk kemajuan dalam dunia pendidikan, agar dunia pendidikan yang kita miliki tidak tertinggal.

B. Penutup

Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Allah SWT yang mana memberikan hidayah dan inayah_Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini walaupun dalam bentuk sederhana. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua, dosen pembina yaitu bapak Prof. Dr. H. Juhri AM., M.Pd. Dan semua pihak yang mendukung kami dalam pembuatan makalah ini. Semoga keikhlasan beliau semua dalam mendukung kami mendapat balasan dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon saran yang membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.


DAFTAR REFERENSI
Hasan. Fuad, Dasar-dasar Komponen pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar