BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangatlah cepat dan tidak bisa di pungkiri.
Terlebihnya lagi dapat mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik,
pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Sistem
pendidikan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan
kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dunia pendidikan
kita belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif
dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan di era global.
Di
tambah dengan adanya masalah-masalah yang terjadi di dunia pendidikan kita.
Banyak sekali permasalahan yang timbul, oleh sebab itu dapat mengakibatkan
pendidikan di Indonesia jalan di tempat atau mengalami kemunduran (degradasi).
Berdasarkan
dengan itu, kami melakukan peninjauan melalui buku-buku untuk memahami tentang
adanya inovasi atau pembaharuan di dunia pendidikan, yang tentunya dapat
menciptakan sebuah inovasi yang efektif untuk dunia pendidikan di bangsa kita
ini. Agar dunia pendidikan kia mampu bersaing di era global dan tidak
tertinggal dengan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah adalah untuk mengetahui:
1. Untuk
menambah wawasan tentang pemahaman materi pendidikan
2. Untuk
mengembangkan cara berfikir ilmiah
3. Untuk
memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah pengantar pedidikan
4. Untuk
menyelesaikan masalah yang hadir dalam dunia pendidikan
5. Untuk
menyelaraskan kualitas pendidikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
6. Untuk
memberi motivasi ke pada mahasiswa pendidikan agar memunyai inovasi bagi
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
bab ini akan dibahas tentang inovasi pendidikan beserta lima sub judul dari
referensi buku Fuad Hasan.
A.
Pengertian dan Hakikat Inovasi
Pendidikan
Inovasi berasal dari bahasa latin, innovation yang berarti pembaharuan dan
perubahan. jadi inovasi adalah suatu perubahan yang baru menuju ke arah
perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan
dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Adapun pengertian inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru dan bersifat kualitatif bagi hasil seseorang atau
kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau
discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Dalam konteks ini, inovasi
disamakan dengan pembaharuan, meskipun kedua kata tersebut memiliki pengertian
yang sedikit berbeda, yang mana inovasi hanya terkonteks ke perubahan-perubahan
yang komplek atau tertentu, sehingga dapat dikatakan terbatas, sedangkan
pembaharuan biasanya terjadi perubahan yang lebih luas, menyangkut berbagai
aspek bahkan dapat terjadi perubahan secara total atau keseluruhan.
Adanya tindakan mengatur kembali
suatu kelompook pelajaran, ruang kelas, waktu, cara-cara menyampaikan
pelajaran, sehingga tenaga, alat, ruang dan waktu yang sama, peserta didik
dapat menjangkau jumlah sasaran yang lebih tinggi dan lebih banyak. Itulah
salah satu contoh dari tindakan inovatif.
Permasalahan pendidikan kita di
zaman dewasa ini, banyak permasalahan yang muncul, seperti keterbatasan dana
dan kemempuan yang dimiliki oleh semua unsur yang bersangkutan. Maka inovasi
atau pembaharuan sangat perlu dan
penting. Tetapi tidak semua inovasi atau pembaharuan itu baik, maka
harus selektif, teliti dan cermat dalam melaksanakan suatu inovasi atau
pembaharuan, maksudnya belum tentu sesuatu itu inovatif.
Selanjutnya yang baru itu belum
tentu baru, mungkin sudah lama dikenal pada konteks sosial yang lain atau
sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan perubahan, maka akan
terbuat sebuah inovasi atau pembaharuan dalam konteks tersebut. Karena sebagai
tujuan utama dari inovasi atau pembaharuan adalah berusaha meningkatkan
kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber uang, sarana dan prasarana,
tenaga, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem
sangat perlu ditingkatkan agar mendukung semua tujuan yang telah direncanakan
dan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Tujuan yang direncanakan harus
terperinci sedetil mungkin dan sejelas-jelasnya tentang sasaran dan hasil-hasil
yang ingin dicapai. Karena hal tersebut akan menjadi tolak ukur inovasi atau
pembaharuan itu.
B.
Masalah yang Menuntut Inovasi
Pendidikan
Pada dasarnya banyak hal yang
menuntut diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia, di antaranya sebagai
berikut:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Di zaman era global ini tidak bisa dipungkiri bahwa
perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuh sangat
pesat dan mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan
pendidikan bangsa Indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki belum mampu
ikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut,sehingga dunia pendidikan
kita ini belum dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampi, kreatif,
dan aktif,yang sesuai dengan tuntutan masyarakat luas.
Bagai manapun tentang kemajuan tersebut, jika sistem
pendidikan belum memunyai landasan-landasan dan dasr-dasar pendidikan yang
kuat, perkembangan pendidikan di zaman modern ini akan terasa lambat dan tidak
dapat menyelaraskan dengan kemajuan tersebut.
2. Pertumbuhan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup
pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang
memdai, di tambah lagi tuntutan masyarkat yang ingin mendapatkan pendidikan
secara komulatif.
Dari hal tersebut menyebabkan
hal-hal tersebut menjadi tak seimbang. Hal inilah yang membuat sulit menentukan bagaimana relevansi pendidikan
dengan dunia kerja .
3. Meningkatnya aspirasi masyarakat
untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
Terciptanya suatu inovasi berkaitan erat dengan berbagai
macam persoalan dan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan,yang salah
satunnya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut masyarakat sangat ingin sekali mendapatkan
pendidikan yang lebih baik, padahal peluang mereka sangat terbatas, maka
terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan itu,
di zaman sekarang ini bermunculan sekolah-sekolah unggulan, pavorit atau
bertaraf internasional.
4. Menurunnya kualitas pendidikan
Mutu atau kualitas pendidikan
sekarang ini dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan
atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya sebuah perubahan
yang signifikan, jika tidak ada perubahan maka akan berakibat fatal dan akan
terus ketinggalan.
5. Belum mekarnya alat organisasi yang
efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk
mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang
akan datang.
Hal seperti ini disebabkan masih
minimnya ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh sekelompok orang
(masyarakat) untuk membangun dirinya menuju kepada kemajuan-kemajuan, atau
sekompok orang (masyarakat) tersebut beranggapan bahwa hal-hal seperti ini
tidang penting, padahal hal-hal inilah yang akan membangun pendidikan menuju
kepada kemajuan dan dapat selaras dengan perkembangan atau kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
6. Kurang adanya relevansi antara
pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun
Di era global ini masyarakat
menuntut adanya lembaga yang benar-benar mampu diharapkan, terutama dalam hal
keahlian, sebab pembekalan keahlian tersebut begitu penting apalagi pembekalan
keahlian tersebut selaras atau yang diperlukan dalam pembangunan, hal seperti
itu yang sangat penting di zaman global ini.
7. Perhatian pemerintah yang sangat
minim
Kenyataan yang seperti ini yang
sangat miris, padahal pendidikan itu adalah awal dari semuanya. Jika perhatian
terhadap pendidikan itu minim atau rendah, maka itu hal yang sangat disayangkan
dan akan berakibat fatal, yang lebih parah lagi adalah semakin tertinggal
pendidikan ini.
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pendidikan
Inovasi
pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang berdasarkan usaha – usaha sadar,
terencana, berpola dalam pendidikan, yang tujuannya adalah untuk mengarahkan,
Sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi
dan tuntutan zaman. Kemudian selain itu
Inovasi pendidikan juga merupakan usaha aktif untuk mempersiapkan diri
menghadapi masa yang akan datang sesuai dengan cita - cita yang diinginkan.
Berikut ini faktor yang
mempengaruhi inovasi pendidikan:
1. Visi
terhadap pendidikan
Pendidikan
merupakan suatu hal yang asasi bagi manusia.Manusia sebagai makhluk yang dapat
dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses
pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi
dasar yang universal, berupa :
a. Kemampuan
untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk.
b. Kemampuan
dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan
cita – citanya.
c. Kemampuan
untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain.
d. Adanya
ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain
Setiap anak akan mengalami
proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam situasi
pergaulan dengan orang lain, kedua orang tua, dan khususnya dalam lingkungan
sekitarnya.Dengan upaya pendidikan, maka potensi dasar universal anak akan
tumbuh dan membentuk pribadi yang baik, sesuai dengan ppembawaan, lingkungan
budaya dan zamannya.
Usaha dan tujuan pendidikan
dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga – lembaga penyelanggara
pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Tujuan pendidikan diabdikan untuk
kebahagiaan individu, keselamatan msyarakat dan kepentingan negara.
Pandangan hidup bangsa
menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti yang kita ketahui bahwa
kehidupan selalu mengalami perubahan. Tujuan pembangunan bangsa mengalami
pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan berjalannya waktu
serta keadaan dan kondisinya.
Dengan demikian pandangan
dan harapan orang tua terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda dengan
pandangan orang terhadap pendidikanmasa lampau dan waktu yang akan datang.
2. Faktor
pertambahan penduduk
Pertambahan
penduduk sangatlah berpengaruh besar bagi penyelenggaraan pendidikan.
Banyak
sekali akibat dari perkembangan penduduk yang berkaitan dengan proses
penyelenggaran belajar. Misalnya saja dalam penyedianan gedung sekolah,
fasilitas-fasilitas sekolah serta tenaga
pendidik. Dengan pertambahan penduduk bertambah pula tenaga usia kerja.
Pendidikan dal;am konteks ini lebih dituntut kemampuannya mengembangkan sistem
pendidikan yang relevan dengan kebutuhan tenaga kerja. Tanggung jawab ini
sebenarnya bukan saja pada pendidikan, namun pendidikan dapat melepaskan
tugasnya untuk mempersiapkan anak muda menjelang kehidupannya dalam masyarakat
secara mandiri dan baertanggungjawab oleh karena itu sekarang banyak
dikembangan sekolah-sekolah kejuruan dan sekolah-sekolah model yang didalamnya
diberikan keterampilan-keterampilan yang mengarah kepada pengembangan
profesionalisme. Pertumbuhan penduduk yang cepat mengharuskan kita semua untuk
bekerja lebih keras agar kebutuhan pendidikan anak usia sekolah dan pendidikan
keterampilan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini tentu saja agar kita
tidak ketinggalan zaman yang kenyataannya yang selalu dinamis dan berubah.
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap
berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan sebagaimana dikemukakan diatas.
Banyak masalah-masalah pendidikan yang kaitannya dengan meleldaknya jumlah anak
usian sekolah adapun masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan
tersebut adalah:
a. Kekurangan
kesempatan belajar
Masalah
ini merupakan masalah yang mendapat prioritas yang pertama dan utama yang perlu
segera diselesaikan, dengan cara menciptakan sistem pendidikan yang dapat
menampung sebanyak mungkin anak-anak usia sekolah.
b. Masalah
kualitas pendidikan
Merosotnya
mutu pendidikan dipengaruhi oleh kurangnya dana, kurangnya jumlah guru serta
kurangnya fasilitas pendidikan. Oleh seba itu, pemerintah dalam mengatasi
masalah ini telah berusaha meningkatkan kemampuan guru melalui
training-training, penambahan fasilitas, penambahan dana pendidikan serta
mencari sistem mengajar yang tepat dan sistem evaluasi yang baik sehingga dapat
meningkat mutu pendidikan secara bertahap.
c. Masalah
relevansi
Masalah
ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam kondisi sekarang ini sangat
dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntunan masyarakat terutama
dalam hubungannya dalam kesiapan kerja. Hal tersebut terlebih-lebih dengan
konsep “link and match”, yang bertujuan salah satunya adalah mengatasi masalah
relevansi tersebut
d. Masalah
efisiensi dan efektivitas
Pendidikan
diusahakan memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit ini
berarti harus dicari sistem pendidik dan mengajar yang efisien dan efektif,
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
3. Perkembangan
ilmu pengetahuan
Seiring
dengan kemajuan zaman banyak ditandai dengan majunya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan sangatlah cepat.
Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah
dengan memasukan penemuan dan teori baru didalam kurikulum sekolah. Dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat ini, tidak harus diikuti dengan
penambahan kurikulum selkolah diluar kemampuan, bagaimanapun kondisi anak didik
perlu diperhatikan.
D. Tujuan Inovasi Pendidikan Cara-cara
Pencapaiannya
Timbulnya
dinamika pendidikan ditandai dengan dinamisnya kehidupan manusia yang selalu mengalami
perubahan serta meningkatnya berbagai macam kebutuhan hidup sesuai dengan
perkembangan zaman. Oleh karna itu yang menjadi faktor terhadap kemampuan
manusia dalam menanggapi masalah kehidupan sehari-hari adalah peranan
pendidikan dan tingkat perkembanagan manusia.
Kemajuan
suatu bangsa dapat ditinjau dari tingkat pendidikan rakyatnya. Semakin maju
tingkat pendidikan masyarakat atau rakyatnya maka semakin maju pula kehidupan
bangsanya. Dan sebaliknya, semakin rendah pendidikan rakyat bangsa itu maka
tidak ada kemungkinan bangsa itu mengalami kemajuan.
Masalah-masalah
pendidikan berkaitan erat dengan masalah-masalh sosial dalam masyarakat. Dengan
keterkaitan tersebut, pendidikan dapat dikelompokan dalam berbagai jenis,
yaitu:
- Masalah pemerataan.
- Masalah mutu.
- Masalah efektivitas dan relevansi.
- Masalah efisiensi.
Inovasi
atau pembaharuan pendidikan dipakai sebagai langkah atau cara baru dalam dunia
kependidikan yang digunakan sebagai cara untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia yang memberikan harapan
kemajuan lebih pesat.
Maksud-maksud diadakannya
inovasi pendidikan, adalah sebagfai berikut:
1.
Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru
terhadap masalah-masalah pendidikan.
Misalnya:
kemajuan bidang tekhnologi dan komunikasi saat ini, dapat memberikan pengaruh
positif terhadap kemajuan dibidang lain dalam dunia pendidikan.
Tugas utama pembaharuan
pendidikan yaitu:
- Memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan.
- Sebagai titik pangkal pembaharuan pendidikan.
- Adapun masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi tersebut, adalah:
- Kurang meratanya pelayanan pendidikan.
- Kurang serasinya antara kegiatan belajar dengan tujuan.
- Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan.
- Belum efektif dan efisiennya system penyajian.
- Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi.
- Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional.
- Belum kokohnya kesadaran,identitas dan kebanggaan nasional.
- Belum timbunya masyarakat yang gemar belajar.
- Belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh.
- Belum meluasnya kesempatan kerja.
Akhir-akhir
ini dalam bidang pendidikan terdapat istilah’’ Student Centered Approach,’’
yaitu usaha-usaha
pembaharuan pendidikan yang ditujukan untuk kepentingan siswa atau usaha
untuk belajar demi perkembangan.
2. Sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan
yang ekonomis.
Dalam
sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:
- Periode manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya.
- Periode manusia trelah menemukan alat dan tekhnik baru.
- Periode manusia telah mampu mencapai kerja sama.
Alloplastic yaitu kemampuan manusia
dalam mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya. Sedangkan, kemampuan
manusia yang bukan saja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara
mengubah dirinya disebut dengan Autoplastic.
Dengan
kreativitas dan usaha yang tak henti-hentinya, maka manusia akan menemukan
sesuatu hal dengan cara baru yang nantinya mereka akan menjalani kehidupan yang
lebih baik dar sebelumnya.
Dalam
pencapaian tujuan ada beberapa cara untuk pemecahan masalah pendidikan, yaitu:
1. Cara pemerataan dan
peningkatan kualitas, melalui:
- Meningkatkan kemampuan tenaga pengajar lewat penataran-penataran.
- Memperkaya pengalaman dan memperlancar proses belajar anak didik.
- Memantapkan nilai, sikap, keterampilan dan kesadaran lingkungan pada anak didik.
2. Cara memperluas pelayanan
pendidikan (kuantitas), yaitu melalui:
- Memberikan latihan keterampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah.
- Penyebaran pesan-pesan yang mempengaruhi kegiatan belajar dan berpartisipasi untuk ikut membangun.
- Penyebaran informasi untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan.
- Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Dengan cara meningkatkan
keserasian pendidikan dengan pembangunan,yaitu dengan:
- Menanamkan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang fungsional untuk kehidupan di masyarakat.
- Membentuk kemampuan umtuk memahami dan memecahkan persoalan dalam masyarakat.
- Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup dimasyarakat.
4. Dengan cara meningkatkan
efektivitas dan efisiensi sistem penyajian, meliputi:
- Memberi kebebasan belajar sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhan ke arah perkembangan yang optimal.
- Memberikan pengalaman yang bulat agar anak didik dapat berdiri sendiri dan menerima tanggung jawab.
- Mengintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan.
- d. Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat saat, menarik dan mengesankan.
5. Dengan cara melancarkan
sistem informasi kebijakan, yaitu dengan:
- Mengusahakan tersedianya saluran komunikasi.
- Mengusahakan adanya komunikasi terbuka.
- Mengusahakan adanya komunikasi langsung dan merata.
E. Berbagai
Upaya Inovasi Pendidikan
a. Proyek Perintintis
Sekolah Pembangunan
Pada
mulanya proyek itu dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem persekolahan yang
komprehensif dengan nama sekolah pembangunan. Selain itu,secara umum kerangka
sistem pendidikan ini digariskan dalam surat keputusan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 0172 tahun 1974.
Dalam
surat itu terdapat beberapa pokok
pikiran mengenai hakikat sekolah pembangunan,yang menyangkut relevansi sekolah
dengan kebutuhan masyarakat , yaitu :
a.Adanya integrasi antara
sekolah dan masysrakat serta pembangunan .
b.Sekolah menghasilkan
tenaga terdidik sehingga dapat merupakan tenaga kerja yang produktif.
c.Sekolah menghasilkan
manusia tedidik dengan pengertian kesadaran ekologi , baik lingkungan sosial ,
fisik maupun biologis.
d.Sekolah memberikan
sumbangan bagi ketahanan nasional dan ikut serta dalam pembangunan masysrakat.
Master Design Pembaruan Pendidikan Melalui PPSP yang
kemudian diperkuat dengan keputusan Mentri pendidikan dan kebudayaan No.041
Tahun 1974 tentang landasan ,tujuan,stategi,proses,dan tata kerja pembaruan
pendidikan.
PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program
pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan
menengah (Surat Keputusan Mentri No.0141 Tahun
1974) yang :
a.efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan
individu yang diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai.
b.merupakan dasar bagi
pendidikan seumur hidup dan
c.efisien dan realistis ,
sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh keluarga , masyarakat dan
pemerintah .
Semua itu dilihat dari tujuan pengajaran modul yaitu :
a.Tujuan pendidikan dan
pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
b.Menjadikan siswa aktif
dalam belajar
c.Siswa dapat bekerja
sendiri , baik dibantu oleh guru maupun tidak
d.Siswa dapat mengikuti
pelajaran (program Pendidikan) sesuai dengan kemampuan masing-masing
e.Siswa dapat mengetahui
hasil pelajaran secara berkelanjutan .
Modul iyalah suatu satuan program belajar mengajar yang
dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru . Modul
sbagai suatu sistem penyampaian merupakan suatu unit kecil program penyampaian
yang dapat dipelajari oleh murid . Murid harus menguasai suatu unit bahan
pelajaran sebelum mereka beralih ke unit berikutnya.
1.Prinsip Pengajaran Modul
Ada empat prinsip yang perlu mendapat perhatian , yaitu
keaktifan siswa , perbedaan individual siswa , siswa harus memecahkan masalah .
2.Komponen Modul
Modul terdiri dari komponen-komponen , petunjuk guru ,
lembaran kegiatan siswa , kunci lembaran kerja, lembaran tes , dan kunci
jawaban tes.Sejak tahun 1979 komponen modul berubah menjadi petunjuk guru
dibelakangnya dilampirkan kunci jawaban tes, petunjuk siswa , lembaran kegiatan
siswa , jawaban tugas, dan lembaran tes .
3.Peran Guru dan Siswa
Guru sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar di kelas
yaitu :
a. Memberikan
penjelasan kepada para siswa modul itu sebelum mereka mulai mengerjakannya.
b. Mengawasi
kegiatan belajar siswa selama pelajaran berlangsung
c. Memberikan
bimbingan dan penyuluhan kepada siswa sesuai dengan perbedaan masing-masing
siswa.
d. Memberikan
penilaian terhadap hasil belajar siswa dan
e. Menentukan
program yang akan diikuti siswa selanjutnya
b.Kurikulum
1975
1.Ciri-ciri Khusus
Kurukulum 1975 mempunyai ciri khusus sbagai
berikut :
a) Menganut
pendekatan yang berorientasi pada tujuan
b) Menganut
pendekatan yang integratif dalam arti setiap pelajaran dan bidang pelajaran
memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan yang lebih akhir
c) Kurikulum
ini menekankan pada efisiensi dan efektifitas pengunaan dana , daya dan waktu
yang tersedia.
d) Mengharuskan
guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
2.Prinsip-prinsip yang
Melandasi
a) Fleksibilitas
Program
b) Efisiensi
dan Efektifitas
Prinsip
efisiensi adalah efisiensi dalam penggunaan waktu,pendayagunaan dana,dan tenaga
secara optimal.
Atas
dasar prinsip efisiensi dan efektivitas,maka:
1) Kegiatan
belajar yang sifatnya wajib/dan akademis ditekankan pada hari senin sampai
dengan jumat.
2) Kegiatan
belajar yang sifatnya pilihan wajib,ekspresif dan rekreatif diadakan pada hari
sabtu.
3) Setiap
mata pelajaran hendaknya berikan selama dua hingga tiga jam pada setiap
pertemuan.
4) Jumlah
jam pelajaran efektif di sekolah,setiap minggunya lebih sedikit dari jumlah
pelajaran pada kurikulum 1968.
c)
Berorientsi pada Tujuan
Kurikulum 1975 mempunyai 4 macam tujuan
menurut hierarkinya, yaitu :
1) Tujuan
umum ialah tujuan pendidikan nasional.
2) Tujuan
institusional ialah tujan untuk setiap lembaga tingkatan pendidikan, seperti
tujuan SD, SLTP dan SLTA.
3) Tujuan
kurikuler ialah tujuan untuk setiap bidang studi seperti tujuan mata pelajaran
bahasa Indonesia, PMP,PSPB, IPA.
4) Tujuan
instruksional ialah tujuan setiap pokok bahasan (satuan bahasan), sebagai
contoh pada bidang studi ketrampilan, murid dapat menjelaskan cara mengolah
tanah.
d)Kontinuitas
GBHN menyatakan, pendidikan
adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Sekolah dasar dan sekolah menengah
(pertama dan atas) adalah sekolah-sekolah umum, yang masing-masing fungsinya
dinyatakan dalam tujuan institusional.
Kurikulum pendidikan dasar
disusun agar lulusannya, disamping siap untuk berkembang menjadi anggota
masyarakat juga siap untuk mengikuti pendidikan menengah tingkat pertama.
Garis-garis besar program
pengajaran (GBPP) yang disusun untuk setiap bidang studi diajarkan secara
integral dengan maksud agar jelas perbedaan antara pokok bahasan yang kelihatanya
sama, yang diberikan di SD dan SLTP.
Para pelaksana terutama guru
diharapkan untuk memahami hubungan fungsional hierarki antara pelajaran yang di
berikan di SD dan di SLTP, antara caturwulan dan caturwulan berikutnya, dan
bahkan antara satuan pelajaran untuk satu bulan dengan bulan berikutnya.
e) Pendidikan
seumur hidup
Pendidikan yang diterima anak disekolah
memberikan dasar atau bekal untuk belajar seumur hidup, sehingga memungkinkan seseorang
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta mengembangkan potensi-potensi
sesuai dengan kebutuhan kehidupannya.
3. Tujuan
Tujuan utama kurikulum 1975 untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Mutu suatu pendidikan dapat di anggap
tinggi apabila kemampuan pengetahuan dan sikap yaqng dimiliki para lulusan
berguna bagi perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan yang lebih
tinggi (bagi yang melanjutkan) maupun yang menjadi tenaga kerja di masyarakat.
4. Metode Penyampaian
Dalam metode penyampaian digunakan
penyampaian berdasarkan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yang
dikembangkan melalui Model Satuan Pelajaran (MSP) berlandaskan kepada pandangan
bahwa proses belajar mengajar itu sebagai suatu sistem, senantiasa harus
diarahkan kepada pencapaian tujuan.
c. Proyek Pamong
Di kalangan organisasi menteri
pendidikan negara-negara Asia Tenggara (South East Asian Ministers Education
Organization atau seameo) proyek ini di kenal dengan istilah Impact (Instruktion of Managemen by Parent
Community and Teachers)
Pamong singkatan dari
pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua, dan guru. Proyek ini diujicobakan
ditingkat sekolah daar pada kecamatan Kebakramat (kelurahan alas timo,
Banjarharjo, malanggaten dan kebak ) di Kabupaten Karanganyar solo.
Tujuan proyek pamong yaitu :
1)
Membantu anak – anak yang tidak sepenuhnya
dapat mengikuti pendidikan sekolah,
2)
Membantu anak – anak yang tidak mau terikat
oleh tempat dan waktu dalam belajar.
3)
Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga
rasio guru terhadap murid dapat menjadi 1:200.
4)
Dengan meningkatkan pemerataan kesempatan
belajar, dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.
Proyek itu eksperimentasi
pada tahun 1976. Sistem penyampaian yang digunakan dengan pemakaian modul. Jadi
dengan sistem pamong ini anak – anak atau siswa dapat belajar sendiri dengan
bimbingan tutor, atau anggota masyarakat, serta bimbingan orang tua.
D. SMP Terbuka
1) Latar belakang pendirian SMPT, yaitu:
a. Kekurangan fasiitas
pendidikan dan tempat belajar.
b. Tenaga pendidikan yang tidak
cukup.
c. Memperluas kesempatan
belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.
d. menanggulangi anak
terlantar yang tidak diterima SMP Negeri.
2) Ciri – ciri
Ciri – ciri SMPT sebagai
berikut :
- Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur dan tanpa syarat – syarat akademis yang ketat.
- Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijasah formal, untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan jangka pendek yang bersifat praktis.
- Terbuka dalam proses belajar mengajar tidak selalu diselenggarakan diruang kelas secara tatap mnka.
- Terbuka dalam keluar-masuk sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia oleh siswa.
- Terbuka dalam mengelola sekolah.
Tugas
SMPT untuk memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan
bagi lulusan SD sederajat.
3) Tujuan
Tugas SMPT sama dengan
tujuan pendidikan umum SMP yaitu agar lulusan:
- Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia yang utuh sehat dan kuat, lahir dan batin;
- Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakan lanjutan dari pendidikan disekolah dasar,
- Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajarannya kesekolah lanjutan atas dan untuk terjun di masyarakat
- Meningkatkan disiplin siswa
- Menilai kemajuan siswa dan memantapkan hasil pelajaran dengan media.
Kewajiban
siswa adalah mengikuti belajar perorangan, kelompok, tatap muka,dan belajar
melalui pengalaman langsung,serta mengikuti Evaluasi Belajar Tahap Akhir
(EBTA).
Pelajaran
tatap muka diadakan enam jam seminggu di gedung SMP induk dengan guru pembina
bidang studi.Pelajaran melalui pengalaman langsung juga akan diikuti
siswa,seperti praktek pertanian,keterampiln, kerajinan dengan memanfaatkan
sumber belajar setempat.Evaluasi kemajuan belajar diadakan secara teratur dan
harus diikutin oleh setiap siswa.Siswa diwajibkan mengikuti EBTA yang diadakan
sesuai dengan perturan yang berlaku.
Tugas guru pembina, antara
lain:
- Merencanakan kegiatan belajar, baik yang bersifat tatap muka, maupun kegiatan belajar dalam pusat kegiatan belajar kelompok.
- Memberikan petunjuk, bimbingan dan super visi kepada guru pembimbinng.
- Memberikan bimbingan pada murid
- Mengatur penyampaian bahan-bahan pelajaran
- Mengatur penggunaan fsilitas pelajaran yang diperlukan untuk pelajaran secara tatap muka; dan
- Melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
Tugas guru pembimbing,
antara lain:
a)
Membantu memecahkan dan menampung,
menyalurkan persoalan yang dihadapi murid secara perorangan maupun kelompok,
baik bersifat adukatif maupun administratif
b)
Membagikan bahan-bahan pelajarn pada siswa
c)
Membimbing murid agar belajar dengan teratur
menurut jadwal yang ditetapkan
d)
Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan
belajar siswa kepada guru pembina
e)
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan belajar
murid, baik secara kelompok dan ataupun perorangan
f)
Menjadi penghubung antara SMP terbuka dan
masyarakat
g)
Mengatur penggunaan fasilitas desa untuk
kepentingan kegiatan belajar; dan
h)
Merencanakan kegiatan bersama dengan guru
pembina.
terutama
diharapkan pada pemerintah daerah membantu penyediaan dana, sarana dan
fasilitas serta memberikan kesempatan untuk menggunakan sumber-sumber belajar
yang ada di daerah, dan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk memasukkan
anaknya ke SMPT.
Sumber pembiayaan untuk
penyelenggaraan SMPT diperoleh dari biaya rutin pembangunan,sumbangan pembinaan
pendidikan masyarakat dan pemerintah daerah.
e.Uneversitas Terbuka
1.latar belakang
Dalam rangka meningkatkan daya tampung
perguruan tinggi maka pemerintah(departemen pendidikan dan
Kebudayaan)mendirikan Universitas terbuka.
2. Fakultas ,jenjang dan
program studi
Utmemiliki 4 fakultas,yaitu:
a)
Fakutas keguruan dan ilmu pendidikan
b)
Fakultas ekonomi
c)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
d)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
f.pembaruan
Sistem Pendidikan Kependidikan
1.Rasional
Pembaharuan
Dalam
repelita 3 di kependidikan (pendidikan dan keguruan)dikembangkan sistem
pendidikan tenaga kependidikan
(SPTK),yang berdasarkan kepada Kebijaksanaan Dasar Pengembangan
Pendidikan Tingkat (KDPPT), yang dikukuhkan dengan keputusan Mentri P dan K No.
0140/U/1975 dan Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Tahun 1976.
2. Tujuan dan Sasaran
Pembaharuan
Dengan demikian, sasaran
pendidikan tenaga kependidikan sebagai berikut:
- Pengadaan tenaga kerja Kependidikan dalam jumlah dan Kualifikasi yang tepat.
- Pengembangan dan pembaharuan ilmu pengetahuan
- Perencanaan dan pembangunan terpadu
3. Pembaharuan Institutional
Pada masa lampau di LPTK (
sebelum tahun 1979) hanya terdapat program gelar yaitu, sarjana muda untuk guru
SLTP dan sarjana untuk guru SLTA.
Pokok pokok pikiran serta
langkah langkah pendekatan dan pembaharuan memunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Beriorentasi pada keperluan nyata akan tenaga
kependidikan
b.
Fokus kependidikan berdasarkan prisip
penyatuan teori dan praktek program dirrancang berdasarkan pendekatan
kopetensi.
c.
Diversivikasi program di susun dengan
menyesuaikan kepada kebutuhan guru dan tenaga kependidikan
4.
Stratifikasi pendidikan
Jalur
pertama adalah yang disajikan oleh LPTK selama ini, sedangkan jalur kedua
disiapkan kepad mereka yang telah memperoleh bagian terbesar dari program studi
perguruan tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian tersebut, maka kami dapat menyimpulkan bahwa sistem pendidikan yang kita
miliki membutuhkan inovasi-inovasi untuk kemajuan dalam dunia pendidikan, agar
dunia pendidikan yang kita miliki tidak tertinggal.
B. Penutup
Dengan
mengucap rasa syukur kehadirat Allah SWT yang mana memberikan hidayah dan
inayah_Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini walaupun dalam bentuk
sederhana. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada orang tua, dosen pembina yaitu bapak Prof. Dr. H. Juhri
AM., M.Pd. Dan semua pihak yang mendukung kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga keikhlasan beliau semua dalam mendukung kami mendapat balasan dari Allah
SWT.
Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.
DAFTAR
REFERENSI
Hasan. Fuad, Dasar-dasar
Komponen pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar